Adm.News - Dalam rangka meningkatkan kinerja pegawai, Universitas Lampung
(Unila) membuka kesempatan khususnya bagi para dosen dan tenaga
kependidikan untuk melanjutkan studi dengan memanfaatkan Beasiswa
Pendidikan Pascasarjana Luar Negeri (BPP-LN) Dikti.
Wakil Rektor I Unila Prof. Dr. Ir. Hasriadi Mat Akin, M.P.,
mengatakan, beasiswa BPP-LN Dikti ini diperuntukkan bagi dosen dan
tenaga kependidikan di lingkungan Kemendikbud yang memiliki motivasi
tinggi untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang magister dan doktor di
perguruan tinggi luar negeri.
Sehubungan dengan surat Direktur Diktendik Ditjen Dikti Nomor
2198/E4.4/2014 tentang survei dan wawancara peningkatan kinerja
pengelola beasiswa pendidikan pascasarjana luar negeri maka Tim
Pengelola BPP-LN akan melaksanakan kegiatan tersebut hari ini, Jumat
(12/12). Acara dihelat di ruang sidang gedung rektorat Unila.
Hasriadi mengungkapkan, Unila hingga saat ini baru mempunyai doktor
kurang lebih sekitar 260 orang. Jumlah tersebut masih sangat kecil
artinya jika dibandingkan dengan populasi dosen yang totalnya mencapai
1.150 orang. “Sementara target kita pada tahun 2025 saat RPJP terakhir
harus mencapai minimal 40 persen dosen yang sudah mengantongi studi
doktornya,” kata dia.
Untuk menyiasati hal tersebut, lanjutnya, Unila juga sudah membuka
beberapa program S-3 di kampus setempat. Ada yang sudah beroperasional
seperti S-3 Ilmu Ekonomi, Ilmu Pertanian, Ilmu Pendidikan, Ilmu
Lingkungan dan ada pula program pascasarjana yang masih dalam proses
pengajuan. Namun program tersebut diprioritaskan untuk dosen-dosen yang
sudah berusia 50 tahun ke atas.
Hasriadi menjelaskan, profesi dosen sangat berbeda dengan pegawai
struktural yang memiliki batas maksimal pension di usia 65 tahun,
sedangkan pegawai struktural berusia 58 tahun. Dan para dosen yang
usianya 50 tahun ini populasinya banyak sekali. Artinya belum terlambat
bagi para dosen yang berusia 50 tahun untuk kembali melanjutkan kuliah
S-3.
Kenapa Unila harus memacu para dosen muda untuk menyelesaikan S-3 di
luar negeri karena masih ada sekitar 800 dosen yang belum mengantongi
gelar doktor. Belum lagi bicara tentang wawasan. Kenapa Unila mendorong
para dosennya untuk melanjutkan sekolah di luar negeri agar mereka
memiliki wawasan internasional dalam rangka mencapai visi world class
university.
“Oleh karena itu kita harapkan para dosen baru di bawah usia 40 tahun
bisa lanjut studi ke luar negeri. Atau minimal di luar Unila. Itu
kebijakan kita (Unila,red). Kesempatan ini tidak terjadi 15-20 tahun
yang lalu. Dulu sangat sulit mendapat beasiswa, sekarang dosen yang
dikejar beassiwa. Saya kira jika tidak dimanfaatkan dengan baik amat
disayangkan,” tandasnya.
Sumber: unila.ac.id
0 komentar:
Posting Komentar