Adm.News - Tantangan pembangunan pendidikan ke depan akan meningkat seiring
kebutuhan dan peran pendidikan untuk membentuk SDM handal. Hal ini
terkait dengan upaya untuk memenuhi komitmen global dalam mencapai Milenium Development Goals (MDGs), Education for All (EFA), dan
Education for Sustainable Development (EfSD).
Dilatarbelakangi pemikira tersebut, UPT Pengembangan Karir dan
Kewirausahaan Universitas Lampung (Unila) berupaya membuat terobosan
untuk ikut menciptakan SDM tangguh dengan membekali keterampilan
(softskill) bagi para mahasiswa dan lulusan Unila melalui Gerakan Seribu
Wirausahawan Universitas Lampung (Gabuwira Unila) tahun 2015 bertema
“Entrepreneuring Indonesia!”.
Gabuwira Unila 2015 berupaya melahirkan wirausahawan di berbagai
sector usaha dengan dukungan multitalenta yang mumpuni melalui pelatihan
dan pengembangan inkubator bisnis. Selain bertujuan memberikan
pengetahuan dan wawasan berwirausaha, Gabuwira Unila 2015 diharapkan
menumbuhkan dan memotivasi untuk berwirausaha, membantu menciptakan
jaringan usaha bagi wirausahawan pemula, serta menyinergikan berbagai
program kewirausahaan guna tercapainya seribu wirausaha setiap tahunnya.
“Tema yang kita usung adalah Entrepreneuring Indonesia!.
Tema ini dimaksudkan untuk menjadikan Indonesia jaya yang mampu bersaing
dalam era globalisasi. Gabuwira Unila 2015 ini rencananya dilaunching
pada pertengahan April mendatang,” ujar Kepala UPT Pengembangan Karir
dan Kewirausahaan Unila Dr. Ayi Ahadiat, S.E.,M.B.A., beberapa waktu
lalu.
Rentang waktu 2015 ini, terdapat tujuh rangkaian kegiatan Gabuwira
Unila. Antara lain rekrutmen tenan dan partner inkubator bisnis, focus group discussion,
workshop dosen dan praktisi kewirausahaan, launching Gabuwira 2015,
pengembangan talenta tenan incubator bisnis, pendirian unit usaha, serta
Unila entrepreneur day.
Tim Gabuwira Unila 2015 Abduh Rahmat Amri mengatakan, tim-nya juga
akan membentuk banyak inkubator bisnis di beberapa lokasi sekitar Unila,
seperti di graha kemahasiswaan, lingkungan lapangan beringin, dan
beberapa tempat lainnya. “Baik itu usaha kuliner, fesyen, merchandise, jasa, dan sebagainya. Namun saat ini yang sedang tren adalah usaha kuliner dan fesyen,” katanya.
Staf Administrasi IT Gabuwira Unila 2015 Rendi Agung Wijaya
menguraikan, tak sekadar memotivasi dan memfasilitasi, Gabuwira Unila
2015 melakukan pembinaan bagi peserta. Mulai dari pembinaan pembuatan
rencana bisnis, rencana produk, pengembangan SDM, pemasaran, pengelolaan
keuangan, hingga networking. “Kita juga sedang membuat took online. Supaya produk dapat dipasarkan lebih luas.
Kepala Divisi Kewiraushaan dan Inkubator Bisnis Gabuwira Unila 2015
Deddy Aprilani menambahkan, kriteria peserta dibagi menjadi tiga, yaitu
Junior (Mahasiswa Unila; belum memiliki usaha; telah lulus atau sedang
mengikuti matakuliah kewirausahaan; dan memiliki minat untuk mempunyai
usaha sendiri), Senior (mahasiswa Unila; memiliki usaha yang sedang
berjalan; dan memiliki minat untuk mengembangkan usaha), dan Partner
Alumni (alumni Unila dan memiliki usaha yang sedang berjalan
minimal lima tahun).
“Untuk informasi lengkap dan pendaftaran dapat dilihat di website
http://cced.unila.ac.id/tata-cara-pendaftaran-gerakan-seribu-wirausahawan-unila-2015/,” kata dia.
http://cced.unila.ac.id/tata-cara-pendaftaran-gerakan-seribu-wirausahawan-unila-2015/,” kata dia.
Sumber: unila.ac.id
0 komentar:
Posting Komentar