Adm.News - Rektor Universitas Lampung (Unila) Prof. Dr. Ir. Sugeng P. Harianto,
M.S., mengaku prihatin atas konflik sosial yang masih kerap terjadi di
Provinsi Lampung belakangan ini. Dirinya pun menyayangkan terjadinya
bentrok massa di Desa Raman Aji, Kecamatan Raman Utara, Lampung Timur,
Senin (12/1) sore.
“Saya sendiri tidak tahu di era reformasi ini bentrok massa kerap
terjadi. Saya lahir di Pringsewu dengan latar belakang suku budaya yang
cukup beragam, tapi selama ini aman. Justru di era reformasi ini, di
mana semua orang bisa ngomong, semua orang dihargai kok malah bentrok,” sesalnya.
Sugeng juga menyesalkan menipisnya rasa toleransi antarsesama warga
yang terkadang menjadi salah satu pemicu konflik sosial di tengah-tengah
masyarakat. Semestinya, kata dia, toleransi antarsesama masyarakat itu
semakin tinggi di era reformasi ini.
“Saya berharap pihak-pihak penegak hukum secara persuasif mampu
memberikan pemahaman tentang pentingnya toleransi antarsesama warga.
Saya juga berharap Indonesia tambah maju, bukan tambah berkonflik,”
tandasnya.
Berdasarkan informasi yang dihimpun dari berbagai media, bentrok
massa yang terjadi di Desa Raman Aji dipicu aksi pencurian pada Senin
dini hari. Dua warga Batanghari Nuban diduga tepergok berbuat kriminal
lalu dihakimi massa. Merasa tak terima, warga Batanghari Nuban menyerbu
ke Raman Aji.
Seperti diketahui, bentrok warga di Desa Raman Aji, Kecamatan Raman
Utara, Lampung Timur, mengakibatkan 10 rumah mengalami kerusakan, Selain
itu, satu orang dikabarkan terluka karena sabetan senjata tajam
(sajam).
Selain merusak rumah, pertikaian antarwarga di sana juga
mengakibatkan satu unit sepeda motor terbakar. Namun demikian, belum
diketahui secara pasti total kerugian akibat peristiwa tersebut.
Sumber: unila.ac.id
0 komentar:
Posting Komentar