Rabu, 17 Desember 2014

Lemlit Siapkan ’10 Buku Bedah Ilmu’‏



Adm.News - Lembaga penelitian Universitas lampung (Lemlit Unila) berencana meluncurkan program ’10 Buku Bedah Ilmu’ pada 23 Desember mendatang. Kegiatan ini diharapkan menjadi solusi kurang produktifnya para dosen menghasilkan berbagai buku teks ajar maupun literatur.

Menurut Ketua Lemlit Unila Dr. Eng. Admi Syarif, program tersebut berupa pemberian fasilitas pencetakan 10 judul buku bagi para dosen. Kegiatan ini akan terselenggara atas kerja sama Lemlit Unila dan perusahaan percetakan nasional yakni PT Graha Ilmu, berpusat di Yogyakarta.

“Kita akan menyeleksi 10 buku hasil karya dosen Unila untuk diterbitkan. Kesempatan akan kita buka bagi seluruh dosen di delapan fakultas yang ada. Untuk bisa diterbitkan, naskah buku harus memenuhi standar penulisan yang telah ditetapkan oleh pihak percetakan,” ujar Admi di ruang kerjanya.

Hebatnya, sambung Dosen Ilmu Komputer FMIPA Unila itu, ke-10 buku itu akan dicetak dan disebarluaskan di seluruh toko buku di Indonesia. Dengan demikian karya intelektual dosen Unila berupa buku, bisa menjadi literatur pembelajaran bagi akademisi, praktisi, hingga masyarakat luas.

Admi optimistis, hal itu akan tercapai mengingat PT Graha Ilmu yang memiliki 14 kantor cabang per provinsi dan di tiap kabupatennya bisa mencapai 33 toko. Dengan demikian akan mudah menemukan buku karya dosen Unila di took-toko buku yang ada.

“Dengan program ‘10 Buku Bedah Ilmu’ hasil pemikiran para dosen Unila akan go nasional. Tentu ini akan menjadi sangat membanggakan karena sejak Unila berdiri 23 September 1965, program ini menjadi sensasional dengan tercapainya penjualan buku Unila secara nasional.”

Ia menambahkan, hingga kini secara kumulatif Unila baru mencetak buku dengan jumlah yang minim dengan kisaran masih kurang dari 10 karya. Makanya karya buku dosen ini tidak pernah menyentuh toko buku meski kelasnya masih lokal. Itu karena produksi buku Unila sifatnya internal yakni dicetak hingga dipergunakan oleh kalangan internal sivitas akademika Unila.

“Sejauh ini penerbitnya hanya skala lokal, dicetak dalam jumlah sedikit, dan tidak ada distribusi berkelanjutan di luar pangsa pasar Unila. Penerbit kita belum ada jaringan di sekitar sini saja dan belum menyebar luas hingga kebanyakan orang di luar sana,” ucapnya.

Ke depan, Lemlit akan meningkatkan produktivitas penulisan buku dosen dengan menggratiskan 300 unit eksemplar buku tercetak dan dalam pertama kalinya dosen pemilik buku akan mendapatkan hak royalti dari hasil karya bukunya yang terjual.


Sumber: unila.ac.id

0 komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Karya Tulis dan Info Lomba