Adm.News - Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas
Lampung (LPPM Unila) Dr. Eng. Admi Syarif optimistis institusinya mampu
mengoptimalkan capaian peringkat akreditasi institusi. Satu hal yang
membuatnya optimistis adalah keunggulan Unila dalam hal pengelolaan
lahan hutan mangrove di Desa Marga Sari, Lampung Timur.
Di ruang kerjanya kemarin, Admi mengatakan, pada saat tim asesor
Badan Akreditasi Nasional Pendidikan Tinggi (BAN-PT) berkunjung ke
Unila, satu hal penting yang ditanyakan adalah bagaimana kesiapan Kampus
Hijau merealisasikan visi misinya menuju sepuluh perguruan tinggi
terbaik nasional di 2025. “Untuk menuju ke sana tentu Unila harus
memiliki keunggulan atau paling menonjol yang tidak dimiliki perguruan
tinggi lain,” ujarnya.
Berdasarkan Pola Ilmiah Pokok (PIP) Unila yakni lahan kering dan
kearifan lokal, maka salah satu keunggulan Unila yang paling menonjol
adalah pengelolaan Lampung Mangrove Center (LMC). “Pengelolaan hutan
mangrove Unila saat ini terus berkembang. Bahkan berdasarkan data pusat
studi, luas lahan yang kita kelola sudah mencapai 1.200 hektare,”
katanya.
Hutan mangrove tersebut, lanjutnya, sudah diserahterimakan Pemerintah
Kabupaten (Pemkab) Lampung Timur kepada Universitas Lampung dan telah
dikelola melalui Pusat Studi Mangrove lebih dari enam tahun terakhir.
“Selama dalam pengelolaan Unila, hutan mangrove ini memiliki banyak
kegunaan. Mulai dari keperluan riset, pengabdian masyarakat,
pemberdayaan masyarakat, hingga upaya pelestarian lingkungan atau sustainability ecosystem,” imbuhnya.
Riset sustainability ecosystem mangrove, kata Admi, adalah
hal penting karena hutan bakau tersebut merupakan salah satu pusat biota
laut. Unila menurutnya telah melakukan penelitian intensif terkait sustainability ecosystem
biota laut hutan mangrove. Salah satunya adalah melakukan kerja sama
dengan JICA Agency dari Jepang untuk mengamati ekosistem di sana,
terutama burung. “Dalam program ini kita membangun tower pengamatan
setinggi delapan meter hingga 16 meter,” paparnya.
Admi juga menambahkan, Unila melakukan kerja sama dengan Saga
University asal Jepang. Bahkan setelah melakukan penelitian mangrove,
mereka berani mengklaim bahwa pengelolaan mangrove oleh Unila di Lampung
Timur merupakan yang terbaik di Indonesia. “Hal itu mereka katakan
setelah melakukan penelitian serupa pada beberapa tempat yang berbeda
seperti Medan, Riau, Bali, dan Palembang,” pungkasnya.
Sumber: unila.ac.id
0 komentar:
Posting Komentar