Adm.News - MASYARAKAT Ekonomi ASEAN (MEA) atau ASEAN Economic Community akan
berlaku pada 2015. Tidak lebih dari dua tahun lagi pergerakan barang,
modal, jasa, investasi, dan orang yang telah disepakati akan bebas ke
luar masuk di antara negara anggota ASEAN, alias tanpa hambatan baik
tarif maupun nontarif.
Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Alumni
Universitas Lampung (WR III Unila) Prof. Dr. Sunarto DM, S.H., M.H.,
menangapi hal tersebut terkait kesiapan mahasiswa dalam menyongsong MEA
2105.
Ia berujar, dalam menghadapi MEA 2015 kesiapan
mahasiswa terlihat dari berbagai peranan sosiologis seperti formatif,
faktual, dan ideal. Itu juga ditambah sikap kepemimpinan dan karakter
terbaik. Dengan semua hal itu para mahasiswa yang terlibat akan
menjadikan MEA 2015 bukan lagi kendala namun sebagai pencerahan atau
tantangan.
“Kesiapan semua peran itu dapat mengangkat ideologi poleksosbudhankamnas. Dan untuk menuju ke arah sana, perlu dilakukan inpowering atau pemberdayaan kualitas pemuda maupun mahasiswa dalam kegiatan intra maupun ekstrakurikuler. Efeknya dapat meningkatkan softskill, hardskill,
integritas, profesionalisme, karakter, etika, maupun kemandirian yang
tumbuh dalam 4 pilar kebangsaan sebagai bagian dari hidup,” katanya.
Terkait hal ini akademisi Unila Budi Kurniawan pun turut menyoroti.
Salah satu dosen pengajar di Jurusan Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu
Sosial dan Ilmu Pemerintahan (FISIP) Unila ini turut memberi masukan. Ia
berujar, dengan bonus demografi dalam evolusi kependudukan membuat
Indonesia khususnya Lampung jadi pangsa pasar potensial MEA berdasarkan
GDP pertumbuhan ekonomi yang sudah 1,0 persen, meski belum sustain.
Oleh karena itu kunci persiapan MEA mengacu pada
kemajuan sistem pendidikan nasional. Itu beracuan pada fokus penataan
kualitas sumberdaya manusia berserta research and development.
Jika Lampung mengedepankan semangat kompetitif dan tujuan maju maka
pembangunan SDA maupun SDM akan memberi multiefek yang besar.
“MEA tidak lagi dianggap beban di tengah
persaingan regional tapi malah meningkatkan kesejahteraan yang terpadu
dan memberi kemudahan anggotanya (negara ASEAN) tidak hanya di neraca
keuangan tapi kualitas manusia di dalamnya,” tukasnya.
0 komentar:
Posting Komentar