Adm.News - Sebagai salah satu dari 51 Perguruan Tinggi Negeri (PTN) di
Indonesia, Universitas Lampung (Unila) dipercaya Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan (Kemendikbud) bersama Kementerian Riset Teknologi dan
Perguruan Tinggi (Kemenristek Dikti) untuk memantau pelaksanaan Ujian
Nasional (UN) 2015. Unila juga dilibatkan sebagai mitra dalam melakukan
proses pemindaian.
Ketua Panitia Lokal Pembantu Pelaksana dan Pemindaian UN SMA
sederajat Unila Budi Kustoro menyebut, pihaknya berencana meminjam 10
alat pemindai (scanner) milik Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
(Disdikbud) Lampung guna mendukung proses pemindaian Lembar Jawab Ujian
Nasional (LJUN) untuk jenjang SMA sederajat seperti MA, SMK, SMA, dan
Paket C.
“Kita sudah komunikasikan hal ini kepada Disdikbud Lampung jauh hari sebelum pelaksanaan UN konvensional tulis menulis atau paper based test (PBT), tingkat SMA sederajat 13 April mendatang,” ujarnya, kemarin.
Diakui Dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Unila ini,
pihaknya meminjam 10 alat pemindai karena ketersediaan di Unila belum
mencukupi. Selain itu scanner yang dimiliki Unila saat ini
termasuk jenis mesin pemindai lama sementara teknologi pemindaian terus
berkembang sehingga dibutuhkan alat dengan teknologi yang lebih
mutakhir.
“Kita juga sudah memesan 10 scanner baru dengan alokasi
anggaran APBD sebesar Rp5 miliar. Rencananya alat itu didatangkan dalam
waktu dekat. Jadi tim teknis kami dari Unit Pelaksana Teknis Teknologi
Informasi dan Komunikasi Universitas Lampung (UPT TIK Unila) langsung
bisa menformatnya didampingi tim dari Disdikbud Lampung,” jelasnya.
Humas dan Koordinator Tim Pemindaian Hasil Ujian Nasional (UN) SMA
2015 Lampung Muhamad Komarudin menambahkan, upaya peminjaman alat
tersebut sebagai langkah antisipasi dan persiapan dalam menghadapi UN
yang akan dihelat kurang dari dua pekan lagi.
Oleh karena itu dalam rangka memperlancar prosesnya, pihak Unila
langsung melakukan koordinasi dengan Disdikbud Lampung. Saat ini pria
yang juga kepala UPT TIK Unila ini menyebutkan pihaknya masih memiliki 2
unit high speed scanner, namun masih belum memadai untuk menghandel proses pemindaian 500 ribuan LJUN SMA sederajat di Lampung.
Dosen Fakultas Teknik Unila ini optimistis dengan scanner yang ada nanti proses pemindaian akan lebih singkat sehingga mempercepat waktu untuk melakukan verifikasi lanjutan.
Sumber: unila.ac.id
0 komentar:
Posting Komentar