Adm.News - Bidang Kajian Pengembangan Keilmuan (KPK) Himagara kembali menggelar kegiatan Focuss Group Discussion (FGD). Kegiatan tersebut berlangsung hari Senin, (13/04/2015) kemarin, bertempat di belakang Gedung Rektorat Universitas Lampung. FGD yang dilaksanakan pukul 15:30 WIB sampai dengan pukul 17:30 WIB tersebut dihadiri oleh Mahasiswa Ilmu Administrasi Negara angkatan 2012, 2013, dan 2014 dengan jumlah peserta berkisar 30 orang.
Focuss Group Discussion kali ini mengangkat tema tentang pergerakan mahasiswa dengan tema,"Pergerakan Mahasiswa: Aksi Konstruktif Dengan Kacamata Objektif". Tema tersebut di angkat karena sedang marak-maraknya mahasiswa yang melakukan aksi akhir-akhir ini. Alfajar, kepala bidang KPK mengatakan FGD dengan tema tersebut adalah untuk memberikan pemahaman yang baik kepada mahasiswa terutama mahasiswa Ilmu Administrasi Negara agar tidak melakukan aksi yang terkesan asal-asalan.
"Tujuan FGD ini agar Mahasiswa memahami aksi yang baik itu yang bagaimana, serta aksi haruslah yang membangun dan memberi solusi, tidak sekedar asal-asalan", ujarnya.
Tema yang mengangkat tentang pergerakan mahasiswa membuat suasana diskusi menjadi hidup. Hampir setiap peserta yang hadir memberikan suaranya mengenai bagaimana aksi yang baik bagi mahasiswa.
Muhammad Eko Prasetyo, mengatakan bahwa aksi dimulai untuk berdiskusi, bukan berdiskusi untuk aksi. "Jadi yang benar itu kita melakukan aksi untuk bisa membuka jalan untuk berdiskusi dengan mereka yang menjadi tujuan aksi, bukan kita berdiskusi untuk melakukan sebuah aksi", ujarnya.
Sedangkan menurut Uun Nuraini aksi mahasiswa tidak boleh hanya sekadar ikut-ikutan.
"Mahasiswa haruslah mengkaji terlebih dahulu dan tahu apa yang akan dilakukan saat aksi dan apa tujuan dari aksi tersebut, bukan sekadar ikut-ikutan", ucapnya.
Alfajar sendiri mengkritik aksi mahasiswa saat ini dimana banyak mahasiswa yang melakukan aksi sambil selfie. "Kita melakukan aksi untuk menyuarakan suara rakyat, jadi jangan dijadikan ajang selfie-selfie", pungkasnya.
Sementara menurut Mahasiswa yang baru berkecimpung di dunia perkuliahan, Tiyas mengatakan, "Aksi tidaklah harus turun ke jalan dan berpanas-panasan ataupun hujan-hujanan. Aksi itu luas, tidak sekedar turun ke jalan. Sebagai seorang Mahasiswa, kita bisa melakukan aksi dengan aksi yang kreatif. contohnya saja dengan membuat sebuah opini melalui media cetak, membuat sebuah puisi yang mengkritik, itu adalah bentuk aksi yang kreatif", ujarnya.
Dokumentasi:
0 komentar:
Posting Komentar