Adm.News- Dalam rangka meningkatkan mutu dan kualitas satuan kerja di
lingkungan kampus setempat dalam hal pengelolaan arsip, Unit Pelaksana
Teknis (UPT) Kearsipan Universitas Lampung (Unila) menggelar bimbingan
teknis (bimtek) penyelenggaraan arsip dinamis.
Kegiatan yang diselenggarakan selama dua hari 30-31 Maret di ruang
sidang lantai IV ini dilaksanakan bekerja sama dengan Arsip Nasional
Republik Indonesia (ANRI). Bimtek diberikan kepada 100 peserta yang
terdiri dari karyawan di lingkungan rektorat, serta staf dan tenaga
administrasi di lingkungan fakultas, program studi, maupun lembaga di
masing-masing unit kerja di kampus setempat.
Kepala UPT Kearsipan Unila Sartini, S.H.,M.H., mengatakan,
penyelenggaraan kearsipan di lembaga pendidikan harus dilakukan dalam
suatu sistem yang komprehensif dan terpadu. Ini dalam menghadapi
tantangan global sekaligus mendukung terwujudnya penyelenggaraan dan
pelayanan publik yang baik.
Di sisi lain ketentuan dan pengaturan berkaitan dengan
penyelenggaraan kearsipan telah diatur secara komprehensif dalam
Undang-undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan.
“Kegiatan ini dilakukan dalam rangka memintarkan tenaga kearsipan di
lingkungan Unila. Sudah hampir 50 tahun Unila beroperasional akan tetapi
pengelolaan arsipnya belum tertata dengan baik karena hanya ada satu
arsiparis, itu tidak cukup. Hal ini berkaitan dengan akreditasi. Kalau
akreditasinya bagus kan untuk kita juga,” ujarnya.
Kegiatan bimbingan teknis yang dibuka langsung Wakil Rektor Bidang
Umum dan Keuangan Unila Dr. Ir. Dwi Haryono, M.S., ini melibatkan empat
pemateri dari ANRI Jakarta. Antara lain Dr. Andi Kasman, S.E., M.M.,
selaku Deputi Bidang Pembinaan Kearsipan, Drs. Sumrahyadi, M.I.,M.S.,
selaku Direktur Kearsipan Pusat, Abd. Haris M.Ali, S.H., M.Si., selaku
Kasubdit Pusat, dan Dra. Dwi Mudalsih, M.Hum., selaku Arsiparis Madya.
Dalam sambutannya Dwi Haryono mengatakan, pengelolaan arsip di suatu
perguruan tinggi baik negeri maupun swasta sangat penting mengingat
setiap hari instansi ini menghasilkan dan menyimpan arsip. Baik dari
mahasiswa, karyawan, maupun dosen. “Di perguruan tinggi itu kan arsipnya
luar biasa, mulai dari mahasiswa masuk sampai mereka ke luar harus
punya record. Terutama dosen dan karyawan. Karena itu kegiatan
pengelolaan arsip bisa menjadi sentral di sebuah perguruan tinggi,”
pungkasnya.
Sumber: unila.ac.id
0 komentar:
Posting Komentar